1. IDENTIFIKASI PENYAKIT CAMPAK
Virus campak, anggota genus Morbillivirus dari
familiParamyxoviridae. Suatu penyakit virus akut yang sangat menular dengan
gejala awal berupa demam, konjungtivitis, pilek, batuk dan binti-bintik kecil
dengan bagian tengah berwarna putih atau putih kebiru-biruan dengan dasar
kemerahan di daerah mukosa pipi (bercak Koplik).Tanda khas bercak
kemerahan dikulit timbul pada hari ketiga sampai ketujuh; dimulai di daerah
muka, kemudian menyeluruh, berlangsung selama 4-7 hari, dan kadang-kadang
berakhir dengan pengelupasan kulit berwarna kecoklatan. Sering timbul
lekopenia. Penyakit lebih berat pada bayi dan orang dewasa dibandingkan dengan
anak-anak. Komplikasi dapat terjadi sebagai akibat replikasi virus atau karena
superinfeksi bakteri antara lain berupa otitis media, pneumonia,
laryngotracheobronchitis (croup), diare, dan ensefalitis.
Di Amerika Serikat sekitar tahun 1990-an, kematian karena campak
sebesar 2-3 per 1.000 kasus; kematian terutama pada anak-anak dibawah 5 tahun,
terutama karena pneumonia dan kadang-kadang oleh karena ensefalitis. Campak
lebih berat diderita oleh anak-anak usia dini dan yang kekurangan gizi, pada
penderita golongan ini biasanya ditemukan ruam dengan perdarahan, kehilangan
protein karena enteropathy, otitis media, sariawan, dehidrasi, diare,
kebutaan dan infeksi kulit yang berat. Anak-anak dengan defisiensi vitamin A
subklinis atau klinis berisiko tinggi menderita kelainan di atas. CFR di negara
berkembang diperkirakan sebesar 3-5% tetapi seringkali di beberapa lokasi
berkisar antara 10%-30%. Dilaporkan adanya kematian akut dan tertunda pada bayi
dan anak-anak. Pada anak-anak dalam kondisi garis batas kekurangan gizi, campak
seringkali sebagai pencetus terjadinya kwasiorkor akut dan eksaserbasi
defisiensi vitamin A yang dapat menyebabkan kebutaan. Sangat jarang sekali
timbul Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE), hanya sekitar 1 per 100.000
dan terjadi beberapa tahun setelah infeksi; lebih dari 50% kasus-kasus SSPE
pernah menderita campak pada 2 tahun pertama umur kehidupan.
Diagnosa biasanya dibuat berdasarkan gejala klinis dan epidemiologis
walaupun konfirmasi laboratorium dianjurkan untuk dilakukan. Pemeriksaan
laboratorium dilakukan untuk mendeteksi antibodi IgM spesifik campak yang
timbul pada hari ke 3-4 setelah timbulnya ruam atau untuk mendeteksi
peningkatan yang signifikan titer antibodi antara serum akut dan konvalesens
untuk memastikan diagnosis campak. Teknik yang jarang digunakan antara lain
identifikasi antigen virus dengan usap mukosa nasofaring menggunakan teknik FA
atau dengan isolasi virus dengan kultur sel dari sample darah atau
usap nasofaring yang diambil sebelum hari keempat timbulnya ruam atau dari
spesimen air seni yang diambil sebelum hari kedelapan timbulnya ruam.
Gejala Penyakit Campak di tandai dengan :
Hari 1-3 :
-
Demam tinggi.
-
Mata merah dan sakit bila kena
cahaya.
-
Anak batuk pilek
-
Mungkin dengan muntah atau
diare.
Hari 3- 4 :
-
Demam tetap tinggi.
-
Timbul ruam / bercak-bercak
merah pada kulit dimulai wajah dibelakang telinga menyebar cepat ke seluruh
tubuh.
-
Mata bengkak terdapat cairan
kuning kental
Hari 4 – 6 :
-
Ruam berubah menjadi kehitaman
dan mulai mongering
-
Selanjutnya mengelupas secara
berangsur-angsur
-
Akhirnya kulit kembali seperti
semula tanpa menimbulkan bekas
-
Hilangnya ruam sesuai urutan
timbulnya.
2. ETIOLOGI DAN SIFAT CAMPAK
Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu
infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit.
Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak
golongan Paramyxovirus. virus ini memiliki RNA rantai tunggal, famili
paramiksovirus, sampai saat ini hanya ada satu serotipe yang diketahui dapat
menimbulkan penyakit pada manusia. Selama masa prodormal dan selama waktu singkat sesudah ruam tampak,
virus ditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat aktif sekurang-kurangnya
34 jam dalam suhu kamar.Virus campak dapat diisolasi dalam biakan embrio
manusia atau jaringan ginjal kerarhesus. Perubahan sitopatik, tampak dalam 5-10
hari, terdiri dari sel raksasa multinukleusdengan inklusi intranuklear.
Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.Penyebaran virus
maksimal adalah melalui percikan ludah (droplet) dari mulut selamamasa
prodormal (stadium kataral). Penularan terhadap penderita rentan sering
terjadisebelum diagnosis kasus aslinya. Orang yang terinfeksi menjadi menular
pada hari ke 9-10 sesudah pemajanan, pada beberapa keadaan dapat menularkan
hari ke 7. Tindakan pencegahan dengan melakukan isolasi terutama di rumah
sakit atau institusi lain, harusdipertahankan dari hari ke 7 sesudah pemajanan
sampai hari ke 5 sesudah ruam muncul
Sifat Virus Campak
:
1. Virus Campak adalah organisme
yang tidak memiliki daya tahan yang kuat, apabila berada diluar tubuh manusia
virus Campak akan mati.
2. Pada temperatur kamar
virus Campak kehilangan 60% sifat
infektisitasnya selama 3 – 5 hari.
3. Tanpa media protein virus Campak hanya dapat hidup selama 2
minggu dan hancur oleh sinar ultraviolet.
4. Virus Campak termasuk
mikroorganisme yang bersifat ether
labile karena selubungnya terdiri dari lemak, pada suhu
kamar dapat mati dalam 20% ether selama 10 menit, dan 50% aseton dalam 30
menit.
5. Sebelum dilarutkan, vaksin
Campak disimpan dalam keadaan kering dan beku, relatif stabil dan dapat disimpan di freezer
atau pada suhu lemari es (2-8°C; 35,6-46,4°F) secara aman selama setahun atau lebih.
6. Vaksin
yang telah dipakai harus dibuang dan
jangan dipakai ulang.
3. MASA INKUBASI DAN MASA PENULARAN
a.
Masa Inkubasi :
Masa inkubasi berlangsung sekitar 10 hari, tapi bisa berkisar antara
7-18 hari dari saat terpajan sampai timbul gejala demam, biasanya 14 hari
sampai timbul ruam. Jarang sekali lebih lama dari 19-21 hari. IG untuk
perlindungan pasif yang diberikan setelah hari ketiga masa inkubasi dapat
memperpanjang masa inkubasi.
b.
Masa Penularan :
Masa penularan berlangsung mulai dari hari pertama sebelum munculnya
gejala prodromal (biasanya sekitar 4 hari sebelum timbulnya ruam)
sampai 4 hari setelah timbul ruam; minimal setelah hari kedua timbulnya ruam.
Virus vaksin yang dilemahkan sampai saat ini tidak pernah dilaporkan menular.
4. DISTRIBUSI KEJADIAN PENYAKIT
a.
Distribusi Penyakit Menurut
Orang
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menginfeksi
anakanak pada usia dibawah 15 bulan, anak usia sekolah atau remaja dan kadang
kala orang dewasa. Campak endemis di
masyarakat metropolitan dan mencapai proporsi
untuk menjadi epidemi setiap 2-4 tahun ketika terdapat 30-40% anak yang
rentan atau belum mendapat vaksinasi.
Pada kelompok dan masyarakat yang lebih kecil, epidemi cenderung terjadi lebih luas dan lebih berat.
Setiap orang yang telah terkena campak
akan memiliki imunitas seumur hidup.
b.
Distribusi Penyakit Menurut
Tempat
Penyakit campak dapat terjadi dimana saja kecuali di daerah yang
sangat terpencil. Vaksinasi telah
menurunkan insiden morbili tetapi upaya eradikasi belum dapat direalisasikan. Di Amerika Serikat
pernah ada peningkatan insidensi campak pada tahun 1989-1991. Kebanyakan kasus terjadi pada
anak-anak yang tidak mendapatkan
imunisasi, termasuk anak-anak di bawah umur 15 bulan. Di Afrika dan
Asia, campak masih dapat menginfeksi
sekitar 30 juta orang setiap tahunnya dengan tingkat kefatalan 900.000 kematian. Berdasarkan data
yang dilaporkan ke WHO, terdapat sekitar 1.141 kasus campak di Afganistan pada tahun 2007. Di
Myanmar tercatat sebanyak 735 kasus campak pada tahun 2006.
c.
Distribusi Penyakit Menurut
Waktu
Virus penyebab campak mengalami keadaan yang paling stabil pada kelembaban dibawah 40%. Udara yang kering
menimbulkan efek yang positif pada virus
dan meningkatkan penyebaran di rumah yang memiliki alat penghangat ruangan seperti pada musim dingin di daerah utara.
Sama halnya dengan udara pada musim
kemarau di Persia atau Afrika yang memiliki insiden kejadian campak yang
relatif tinggi pada musim-musim
tersebut. Bagaimanapun, kejadian campak akan meningkat karena kecenderungan manusia untuk berkumpul
pada musim-musim yang kurang baik
tersebut sehingga efek dari iklim menjadi tidak langsung dikarenakan
kebiasaan manusia. Kebanyakan kasus
campak terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim semi di negara dengan empat musim dengan
puncak kasus terjadi pada bulan Maret
dan April. Lain halnya dengan di negara tropis dimana kebanyakan kasus
terjadi pada musim panas. Ketika virus
menginfeksi populasi yang belum mendapatkan kekebalan atau vaksinasi maka 90-100% akan menjadi
sakit dan menunjukkan gejala klinis.
5. RESERVOIR
Virus Campak ditularkan dari orang ke orang, manusia merupakan
satu-satunya reservoir penyakit Campak .
6. CARA PENULARAN
Reservoir dari penyakit campak adalah manusia. Campak merupakan
salah satu penyakit infeksi yang sangat
menular. Cara penularan dari penyakit ini adalah melalui udara dengan penyebaran droplet,
kontak langsung, melalui sekret hidung
atau tenggorokan dari orang-orang yang terinfeksi dan jarang melalui
benda-benda yang terkena sekret hidung
atau sekret tenggorokan. Masa inkubasi dari penyakit ini berlangsung sekitar 10 hari, tapi bisa
berkisar antara 7-18 hari dari saat
terpajan sampai timbul gejala umum,
biasanya 14 hari sampai timbul ruam.
Jarang sekali lebih lama dari 19-21
hari. IgG untuk perlindungan pasif yang diberikan setelah hari ketiga masa inkubasi dapat memperpanjang masa
inkubasi. Masa penularan penyakit campak
berlangsung mulai dari hari pertama sebelum munculnya gejala prodromal (biasanya sekitar 4 hari sebelum timbulnya
ruam) sampai 4 hari setelah timbul ruam;
minimal setelah hari kedua timbulnya ruam.
Semua orang yang belum pernah terserang penyakit ini dan mereka yang
belum pernah diimunisasi serta
nonresponders rentan terhadap penyakit ini. Imunitas yang didapat setelah sakit bertahan seumur hidup.
Bayi yang baru lahir dari ibu yang
pernah menderita campak akan terlindungi kira-kira selama 6-9 bulan
pertama atau lebih lama tergantung dari
titer antibodi maternal yang tersisa pada saat kehamilan dan tergantung pada kecepatan degradasi
antibodi tersebut. Antibodi maternal
mengganggu respons terhadap vaksin.
Imunisasi yang diberikan pada usia 12-15 bulan memberikan imunitas
kepada 94-98% penerima, imunisasi dapat
menaikkan tingkat imunitas sampai sekitar 99%.
Bayi yang baru lahir dari ibu yang memperoleh kekebalan karena vaksinasi
campak, menerima antibodi pasif dari
ibunya lebih sedikit jika dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang mendapat kekebalan
alamiah. Dan bayi ini lebih mudah
terkena campak sehingga membutuhkan imunisasi campak pada usia yang
lebih dini dari jadwal yang biasanya
dilakukan.
7 . KERENTANAN DAN KEKEBALAN
Semua orang yang belum pernah terserang penyakit ini dan mereka yang
belum pernah diimunisasi serta nonresponders rentan terhadap penyakit
ini. Imunitas yang didapat setelah sakit bertahan seumur hidup. Bayi yang baru
lahir dari ibu yang pernah menderita campak akan terlindungi kira-kira selama
6-9 bulan pertama atau lebih lama tergantung dari titer antibodi maternal yang
tersisa pada saat kehamilan dan tergantung dari titer maternal yang tersisa
pada saat kehamilan dan tergantung pada kecepatan degradasi antibodi tersebut.
Antibodi maternal mengganggu respons terhadap vaksin.
Imunisasi yang diberikan pada usia 12-15 bulan memberikan imunitas
kepada 94-98% penerima, imunisasi dapat menaikkan tingkat imunitas sampai
sekitar 99%. Bayi yang baru lahir dari ibu yang memperoleh kekebalan karena
vaksinasi campak, menerima antibodi pasif dari ibunya lebih sedikit jika
dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang mendapatkan kekebalan
alamiah. Dan bayi ini lebih mudah terkena campak sehingga membutuhkan imunisasi
campak pada usia yang lebih dini dari jadwal yang biasanya dilakukan.
8. CARA PENCEGAHAN DAN PEGAWASAN
a.
PENCEGAHAN :
Ø Diberikan penyuluhan kepada masyarakat oleh Departemen Kesehatan
dan dokter praktek swasta yang
menganjurkan imunisasi campak untuk semua
bayi, anak remaja dan dewasa muda yang masih rentan.
Ø Imunisasi: Virus campak yang
mengandung virus yang dilemahkan adalah vaksin pilihan digunakan bagi
semua orang tidak kebal terhadap campak. Pemberian dosis tunggal vaksin campak hidup
(live attenuated) biasanya
dikombinasikan dengan vaksin hidup lainnya (mumps, rubella), dapat diberikan bersama-sama toksoid, dapat
memberikan imunitas aktif pada 94- 98% individu-individu yang rentan, kemungkinan kekebalan yang timbul dapat bertahan seumur hidup, kalaupun terjadi
infeksi maka bentuk infeksinya sangat
ringan atau infeksi tidak nampak dan tidak menular. Dosis kedua vaksin campak dapat meningkatkan
tingkat kekebalan sampai 99%. Untuk mengurangi
jumlah kegagalan pemberian vaksin, di Amerika Serikat jadwal rutin pemberian vaksin campak 2 dosis,
dengan dosis awal diberikan pada umur
12-15 bulan atau sesegera mungkin setelah usia itu. Dosis kedua diberikan pada saat masuk sekolah (umur 4-6
tahun)
Ø Imunisasi campak sebagai persyaratan bagi anak-anak yang akan masuk sekolah dan bagi anak-anak pada pusat
penitipan anak sampai dengan mahasiswa
perguruan tinggi, telah terbukti efektif dalam penanggulangan campak di Amerika Serikat dan di beberapa
propinsi di Kanada. Sejak KLB yang
berkepanjangan terjadi di sekolah-sekolah walaupun cakupan imunisasi pada anak-anak tersebut mencapai lebih dari
95%, tingkat kekebalan yang lebih tinggi
dibutuhkan untuk mencegah timbulnya KLB. Hal ini dapat dicapai melalui imunisasi ulang yang diberikan
secara rutin sebagai persyaratan untuk
memasuki sekolah (Chin 2000, p.396-402)
b.
PENGAWASAN
Ø Laporan ke kantor Dinas Kesehatan setempat: Campak wajib dilaporkan
di semua negara bagian di Amerika Serikat dan di banyak negara, Kelas 2A (lihat
pelaporan penyakit menular). Laporan disampaikan secepatnya (dalam waktu 24
jam) untuk memberi kesempatan penanggulangan KLB yang lebih baik.
Ø Isolasi: tidak praktis dilakukan untuk masyarakat yang besar; Anak
yang menderita campak jangan masuk sekolah selama 4 hari setelah timbulnya
ruam. Di rumah sakit isolasi yang dilakukan mulai stadium kataral pada periode
prodromal sampai dengan hari ke-4 timbulnya ruam dapat mengurangi keterpajanan
pasien-pasien dengan risiko tinggi lainnya.
Ø Disinfeksi serentak: Tidak ada.
Ø Karantina: Biasanya tidak praktis. Karantina yang dilakukan pada
institusi, bangsal atau penginapan kadang-kadang bermanfaat; lakukan pemisahan
yang tegas terhadap bayi-bayi yang sehat apabila ditemukan penderita campak di
sebuah institusi.
Ø Imunisasi kontak: Vaksin virus hidup, bila diberikan dalam waktu 72
jam setelah terpajan dapat memberikan perlindungan. IG dapat diberikan dalam
waktu 6 hari setelah terpajan bagi anggota keluarga yang rentan dan bagi kontak
lainnya dimana orang-orang tersebut mempunyai risiko komplikasi sangat tinggi
(terutama kontak yang berumur di bawah 1 tahun, wanita hamil atau orang-orang
dengan kelainan imunologis) atau diberikan kepada orang yang mempunyai kontra
indikasi terhadap vaksinasi campak. Dosis IG adalah 0,25 ml/kg BB (0,11 ml.lb)
sampai dengan dosis maksimum sebesar 15 ml. Vaksin campak virus hidup dapat
diberikan kepada orang ini 5-6 bulan kemudian apabila tidak ada kontra
indikasi.
Ø Investigasi kontak dan sumber infeksi: Lakukan investigasi terhadap
orang-orang yang rentan yang terpajan dan kepada orang ini diberi imunisasi
untuk mencegah penularan penyakit. Status carrier tidak diketahui.
Ø Pengobatan spesifik: Tidak ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar